3 Permainan Tradisional yang Menunjukkan Kerjasama Antara Anak Laki Laki dan Perempuan

3 Permainan Tradisional yang Menunjukkan Kerjasama Antara Anak Laki Laki dan Perempuan

Permainan anak laki laki dan permainan anak perempuan, pembagian seperti ini mungkin mulai ada di zaman modern. Di zaman modern, anak laki laki terkadang malas bermain anak perempuan karena takut dianggap feminim. Padahal, pada zaman dahulu, tak ada sekat antara anak laki laki dan perempuan. Mereka lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain bersama dan memainkan permainan permainan yang butuh kerjasama antara laki laki dan perempuan. Tidak ada rasa malu dan sungkan, mereka menganggap permainan sebagai sarana untuk mempererat pertemanan. Inilah beberapa permainan tradisional yang sering dimainkan anak laki laki dan anak perempuan.

Petak Umpet

Permainan petak umpet termasuk permainan tradisional yang masih ada sampai sekarang. Meski hanya beberapa anak yang masih suka memainkannya, tetapi setidaknya permainan tradisional ini tak termakan arus perkembangan zaman. Petak umpet bisa dimainkan oleh banyak orang, baik anak laki laki atau pun anak perempuan. Pemain yang kalah akan bertugas untuk menjaga dan pemain lainnya harus bersembunyi tidak ketahuan. Ketika hitungan selesai, pemain yang bertugas jaga akan mencari tempat persembunyian. Jika ketahuan, mereka akan berlari dan siapa yang lebih dulu sampai di tempat jaga, dialah yang menang.

Gobak Sodor

Permainan anak laki laki biasanya adalah permainan yang menguras energi. Ada satu permainan tradisional yang cukup menguras energi yaitu gobak sodor. Meski begitu, gobak sodor bukanlah permainan khusus laki laki saja. Permainan yang melibatkan kerjasama team ini juga bisa dimainkan oleh perempuan. Pada zaman dahulu, permainan gobak sodor sering dimainkan kala malam tiba terlebih pada saat bulan purnama. Tetapi, pada zaman sekarang, anak anak sudah jarang memainkannya. Malahan, gobak sodor dijadikan sebagai satu jenis perlombaan untuk orang dewasa.

Benthik

Mungkin jika Anda moms berasal dari Jawa Tengah, moms tak asing dengan permainan anak satu ini. Benthik adalah permainan yang membutuhkan potongan bambu. Potongan bambu dibuat 2 macam, satu panjang dan satu pendek. Bambu yang pendek nantinya akan diletakkan di pinggiran batu dan pemain akan menggunakan bambu panjang untuk memukul bagian ujung bambu yang pendek. Permainan yang dimainkan oleh 2 orang, satu pemukul dan satu penjaga. Apabila penjaga bisa menangkap bambu kecil, maka ia akan dinyatakan sebagai pemenang. Permainan tradisional yang menghasilkan suara ‘tik’ dari bambu yang dipukul ini biasanya juga dimainkan oleh anak laki laki dan perempuan.

Setidaknya, itulah beberapa contoh permainan tradisional yang tak membedakan antara permainan anak laki laki dan anak perempuan. Hal tersebut bisa menjadi bukti bahwa permainan ternyata tak harus membedakan gender karena pada zaman dahulu pun bermain bersama malah akan membuat pertemanan antara anak laki laki dan perempuan semakin erat. Tak ada yang namanya gengsi atau malu karena permainan hanyalah sekedar hiburan yang bisa memberikan keceriaan.