Hadapi Dampak Pandemi, Unilever Indonesia Memprioritaskan 5 Strategi Khusus

Hadapi Dampak Pandemi, Unilever Indonesia Memprioritaskan 5 Strategi Khusus

Kepada Fortune Indonesia: Berita Ekonomi Terbaru, presiden direktur PT Unilever Indonesia tbk Ira Noviarti mengungkapkan bagaimana strategi mereka dalam menghadapi pandemi covid 19. Pukulan telak yang dihadapi perusahaan besar itu sangat berpengaruh pada proses produksi dan distribusi pabrik sehingga Unilever Indonesia memutuskan menggunakan 5 strategi jitu untuk mengatasi dampak pandemi seperti berikut,

1. Stimulasi konsumsi

Strategi pertama yang dilancarkan Unilever Indonesia adalah dengan berusaha menstimulasi pasar agar fokus kedepan dan bisa lebih menggerakkan perekonomian. Ira mengungkapkan dirinya sebagai market leader harus bisa merangsang konsumsi konsumen dimaksudkan untuk pasar bisa bergerak dan naik kembali.

2. Dualisme pasar

Dipilih Unilever untuk menaikkan kembali geliat pasar adalah menyesuaikan segmen pasar dimana untuk pasar menengah sendiri cukup mengalami kesulitan meski Unilever tetap selalu mengusahakan masyarakat mendapatkan produk terbaik. Di sisi lain untuk menyasar segmen premium Unilever lebih menitikberatkan pada jenama premium serta inovasi dengan meluncurkan produk-produk semisal peluncuran produk dengan resensi tips export sampai Unilever food solution yang merilis produk vegetarian butter demi memenuhi permintaan pilihan makanan sehat dan juga ramah lingkungan.

3. Saluran yang lebih berpotensial

Untuk strategi ketiga kelak Unilever akan lebih memfokuskan diri pada saluran-saluran dengan potensi tumbuh lebih cepat di masa mendatang antara lain social commerce dari e-commerce sehingga sejak saat ini berbagai persiapan pun telah dilakukan. Ira menyatakan kemungkinan dalam lima tahun mendatang pertumbuhan e-commerce sendiri akan meningkat sebesar 30 sampai 40% meski belum digabung dengan social commerce sehingga bisa dipastikan kontribusinya sangat signifikan jika dilihat dalam rentang waktu 5-10 tahun dari saat ini.

4. Menonjolkan sisi e- everything

Di era digital seperti sekarang di mana semuanya bekerja secara online Unilever juga memaksimalkan potensi tersebut dengan menggagas everything pada setiap tahapan mulai dari produksi distribusi hingga penjualan dan dimaksudkan terintegrasi dengan pusat. Untuk toko toko kelontong sendiri yang berada dalam ekosistem Unilever sampai saat ini dipastikan sudah bisa melakukan transaksi lewat aplikasi dengan nama sahabat warung.

5. Tetap optimis

Meski ke depannya Citra jenama Unilever Indonesia mungkin akan turun sebagai akibat dari diterapkannya bermacam-macam strategi demi bisa menjangkau kelas menengah hingga ke bawah tetapi Ira menyatakan mereka tetap percaya diri akan performa Unilever Indonesia tbk. Bagi Ira produk dengan harga terjangkau yang mereka rilis kelak akan semakin menguatkan posisi mereka di pasar Indonesia dan menjangkau lebih banyak konsumen karena sangat relevan dengan konsumen tanah air saat ini.

6. Bisnis berkelanjutan dan bertanggung jawab

Strategi kelima merupakan strategi utama di mana diungkapkan oleh Ira bahwa sebuah bisnis yang berpraktek secara bertanggung jawab dan berkelanjutan tentu akan jadi nafas perusahaan yang sesuai dengan komitmen koperasi secara global yang dituangkan dalam Unilever Kompas. Dengan ini Ira menegaskan strategi praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan adalah strategi utama demi pertumbuhan bisnis bukan lagi strategi pendukung semata.

7. Kisah perjalanan sang direktris di Fortune Indonesia

Dalam perjalanan yang memimpin bisnis terbesar Unilever Indonesia tbk tentu Ira juga mengalami jatuh bangun dan pasang surut yang bisa diambil pelajaran serta hikmah. Untuk itu Anda dapat mengenal lebih jauh sosok Ira dan bagaimana perjuangannya dalam mengembangkan perusahaan pada majalah Fortune Indonesia edisi perdana yaitu pada bulan Agustus 2021 silam.

Tadi beberapa strategi jitu yang dilakukan Unilever Indonesia agar bisa bertahan menghadapi pandemi dan untuk Anda yang menginginkan informasi seputar bisnis terbaru dan terpercaya maka ikutilah majalah Fortune Indonesia yang diluncurkan secara bulanan.